Rabu, 24 Juni 2015

Ketika Hubungan Internasional Menjadi Pilihan



            Sekitar 5 tahun yang lalu , ketika sa masih SMP , masih unyu - unyu gitu deh , sa baca novel punya ayahku. Judulnya " Negeri 5 Menara" . Pasti novel itu tidak terasa asing bagi kalian kan ? iya , novel itu menjadi bestseller dan menjadi salah satu most recommended novel Indonesia yang harus dibaca. Novel itu menceritakan seorang pemuda perantau yang mengejar mimpinya di pondok pesantren .
Ketika dia dewasa dia kuliah di jurusan Hubungan Internasional. Dia suda h mengunjungi berbagai macam negara karena jurusan tersebut. Dari situlah , sa bertekad untuk memasuki jurusan Hubungan Internasional ini hehe. Yah citaku - citaku gak muluk - muluk sih , yang penting bisa travelling keliling dunia haha. 
     Cuman banyak mungkin yang belum tau , Apa sih jurusan Hubungan Internasiona ini ? apakah kerjaannya jadi diplomat doang ? berikut ini merupakan sepenggal informasi yang sa dapet dari anneahira.



       

Apa Itu Hubungan Internasional?

Hubungan internasional merupakan hubungan yang terjalin antara dua negara atau lebih atau hubungan antarindividu yang berasal dari negara berbeda, baik berupa hubungan politik, hubungan sosial, hubungan budaya, hubungan ekonomi, hubungan hankam, atau hubungan-hubungan lainnya.
Sebuah hubungan internasional dapat terjalin karena adanya ketidakmerataan kekayaan alam atau ketidakseimbangan perkembangan industri di setiap negara, sehingga menuntut negara yang bersangkutan untuk melakukan kerjasama dengan negara lainnya. Tujuannya tentu saja untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Dalam hubungannya dengan disiplin ilmu yang ada di Indonesia, hubungan internasional merupakan ilmu yang mempelajari berbagai hal mengenai hubungan antarnegara, organisasi antarpemerintahan, organisasi nonpemerintah, perusahaan multinasional, dan lain-lain.
Bidang akademik dengan kebijakan publik ini memiliki kecenderungan yang positif dan normatif dengan menganalisis kebijakan luar negeri sehingga ada hubungan yang sering kali dikaitkan dengan dunia politik yang pada akhirnya, ilmu hubungan internasional ini sering juga disebut sebagai bagian dari ilmu politik.
Ilmu HI ini tidak terbatas pada satu kajian ilmu saja. Ilmu ini juga mengkaji hubungan antarnegara beserta kebijakannya melalui berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, filsafat, antropologi, sejarah, studi gender, psikologi, dan ilmu budaya.

Fenomena Hubungan Internasional

Fenomena hubungan internasional ini bisa dipandang dengan dua cara berbeda. Pertama dipandang sebagi fenomena sosial dan yang kedua dipandang sebagai salah satu disiplin ilmu. Sebagai fenomena sosial, aspek cakupan hubungan internasional ini sangat luas, yakni segala aktivitas kehidupan manusia yang kompleks dan bersifat internasional.
Sementara itu, hubungan internasional sebagai bidang studi atau disiplin ilmu, cakupannya menjadi sedikit terbatas, yakni meliputi beberapa hubungan dalam hal-hal berikut:
• politik internasional,
• politik luar negeri,
• ekonomi dan politik internasional,
• organisasi internasional
• komunikasi internasional
• hukum internasional
• studi wilayah,
• sejarah internasional,
• kriminologi inetrnasional,
• administrasi internasional,
• sejarah diplomasi,
• dan sebagainya.

Manfaat Hubungan Internasional

Hubungan internasional memiliki banyak manfaat bagi negara-negara yang yang menjalaninya. Beberapa manfaat yang bisa dihasilkan dari aktivitas hubungan internasional ini, di antaranya sebagai berikut.

Pelaku Hubungan Internasional

Hubungan internasional merupakan hubungan kerjasama yang dilakukan oleh "aktor-aktor" yang memiliki kepentingan. Siapa saja aktor yang memiliki kepentingan untuk melakukan hubungan internasional ini, Berikut adalah para aktor tersebut.

Berbagai Teori Hubungan Internasional

Seperti yang sudah disebutkan di atas, HI memiliki cakupan yang luas dalam hubungannya dengan segala aspek kehidupan. Oleh karena itu, teori yang digunakannya pun bermacam-macam.
Ada dua teori yang biasanya digunakan untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan hubungan internasional. Teori tersebut adalah teori positivisme dan teori pascapositivisme. Teori yang pertama adalah teori yang diaplikasikan dengan tujuan mereplikasi berbagai metode ilmu alam melalui analisis dampak kekuatan material.
Sementara itu, teori yang kedua adalah dengan mengaplikasikan berbagai cara yang bebas karena nilai sosial tidak akan bisa diukur secara absolut dan objektif. Teori ini berpendapat bahwa teori ilmiah yang absolut tidak akan bisa diaplikasikan ke dalam hubungan atau dunia sosial yang relatif.

Realisme

Teori ini berfokus pada keamanan dan kekuasaan negara sehingga kedua hal tersebut dianggap sebagai hal yang mesti diposisikan di atas segalanya. Artinya, untuk bisa memberikan nilai keamanan yang tinggi bagi suatu negara, maka negara tersebut harus memiliki nilai kekuasaan yang juga tinggi.
Hal ini bisa kita lihat dari negara adikuasa Amerika yang memiliki pemahaman bahwa dengan menguasai dunia, maka negara tersebut akan terhindar dari ancaman bahaya.
Dalam negara yang menerapkan teori ini, mereka beranggapan bahwa hal pertama yang harus dipahami untuk bisa memperbaiki kondisi masyarakat adalah dengan menjadikan hukum sebagai acuan hidup masyarakat. Realisme ini juga dianggap sebagai objektivitas hukum politik yang memiliki kemungkinan pemisahan antara fakta dan pendapat.

Liberalisme

Teori ini merupakan teori yang beranggapan bahwa suatu negara dapat hidup dengan baik dan makmur berkat adanya kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam urusan negara.
Negara-negara dengan aplikasi teori tersebut berpendapat bahwa perang hanyalah suatu kegiatan destruktif yang tidak memberikan apapun kepada kedua negara yang berperang.

Neoliberalisme

Teori ini merupakan teori pembaharuan atas liberalisme yang berasumsi bahwa negara adalah pemeran utama dalam hubungan internasional. Dengan neoliberalisme, berbagai negara akan bekerja sama tanpa memandang hasil relatifnya sehingga hasil absolutlah yang menjadi fokus proses pekerjaan mereka.
Artinya, tiap bangsa memiliki kebebasan untuk memilih dan menjalankan kebijakan tanpa adanya organisasi inetrnasional yang berpotensi menghalangi hak negara dalam berdaulat. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya monopoli dalam sistem perekonomian negara.

Teori Masyarakat Internasional

Teori ini memiliki fokus terhadap norma dan nilai bersama antarnegara sehingga mereka dapat mengatur hubungan yang baik antar kedua negara tersebut. norma yang dimaksud tersebut meliputi diplomasi, ketertiban, dan berbagai hukum internasional.

Teori Konstruktivime Sosial

Teori ini merupakan teori yang memiliki tujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai struktur dan kelembagaan, berbagai material dan ideasional, yang memperhatikan oposisi antara kekuatan fisik dan kekuatan ide. Teori ini dibagi ke dalam dua bagian, yakni teori konstruktivisme konvensional dan teori konstruktivisme kritis.

Teori Kritis

Teori kritis ini dilakukang sebagai bentuk kritisi terhadap hubungan internasional yang berfokus pada emansipasi manusia dan negara sehingga negara dengan penerapan teori ini akan menjadi kritis terhadap arus hubungan yang bersifat negara-sentris.

Teori Marxisme

Teori ini merupakan teori yang menolak pandangan kaum realis dan liberalis mengenai konflik dan kerjasama antarnegara. Negara dengan teori ini lebih menitikberatkan aspek ekonomi dan materi dibandingkan dengan aspek lainnya. Dalam teori ini, aspke ekonomi dianggap sebagai ruang lingkup yang bisa mengalahkan aspek kehidupan lainnya.

Udah tau kan , apa sih itu Hubungan Internasional? mudah - mudahan info yang gak seberapa ini bermanfaat untuk kam semua .
see ya ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar